Total Tayangan Halaman

Minggu, 28 November 2010

karang taruna .... Wajahmu kini .....

Karang Taruna Nuansa Maritim 
Kelurahan Benteng Selatan

5 komentar:

  1. salam persahabatan ..... karangtaruna maritim mengundang para sahabat untuk berbagi melalui blog ini.....Jayalah Karang Taruna

    BalasHapus
  2. Sebagai Warga Negara yang baik tentunya kita selalu berfikir untuk selalu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan Negara ini bukannya selalu mengharap sesuatu dari negara baik sebagai imbalan jasa atau bantuan gratis !? walau memang ada juga pendapat yang mengatakan " Hari gini ... kerja tanpa imbalan ? apa kata Dunia ... " namun pernah kita berfikir bahwa apa yang ada dan kita sedang nikmati saat ini juga tidak dipungut bayaran ? penglihatan misalnya,atau hembusan nafas kita misalnya dapatkah kita bayangkan seandainya Sang Pemilik nafas juga menuntut bayaran atas apa yang kita gunakan bisa dipastiakn kita tak akan sanggup membayarnya walau dengan tumpukan segudang uang ataupun barang berharga lainnya.
    Hal ini penulis sampaikan karena rasa keprihatinan terhadap kondisi lingkungan saat ini baik yang terjadi disekitar penulis maupun yang terjadi di hampir seluruh pelosok negeri ini kebersamaan hanyalah kiasan sebagai pelengkap acara tertentu yang bersifat seremonial yang nasibnya berakhir ketika acara telah usai.
    Anggap saja ini mungkin kenaifan dari penulis yang mencoba membayangkan sesuatu terjadi seperti dulukala dimana para pendahulu kita saling bahu - membahu membantu satu sama lain tidak hanya dalam memperjuangkan Kemerdekaan yang telah kita " Nikmati " saat ini namun juga dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan membenahi tanggul misalnya, mencari solusi terhadap banjir misalnya, dan banyak lagi hal - hal lain. Bukannya duduk manis dirumah melihat penderitaan saudara - saudara kita yang lagi mendapat bencana .... yah apa hendak dikata " Lain Dulu Lain Sekarang lain Lubuk lain Kepentingannya " Benteng Selatan Desember 2010

    BalasHapus
  3. setuju gue bro, apalagi dunia saat ini telah di cengkram kekuatan adidaya kapitalisme global ,di mana segala dimensi kehidupan di ukur dr sudut pandang rugi laba, layak tdkx suatu pengorbanan berdasarkan bargaining yg ingin di barter dsb. Dunia tanpa pamrih tinggal kenangan, sudah gk zamanx lagi.

    BalasHapus